tanda untuk setiap pos dalam permainan pencarian harta karun |
Hari ini
saya secara tiba-tiba mendapatkan ide untuk mengasah kemampuan menulis seluruh
anggota Himabastra Indonesia. Ide ini saya dapatkan ketika perjalanan menuju
kampus dari fotokopi modul mata kuliah Korespondensi. Jadi idenya adalah saya
akan membuat permainan pencarian harta karun. Teknisnya tidak jauh beda dengan
permainan pencarian harta karun lainnya. Setelah sampai di kampus, saya segera
mencari rekan untuk menciptakan permainan ini. Awalnya saya menawari Finda
untuk menjadi rekan saya, tapi dia menolak. Lalu saya menawari salah satu
anggota Divisi KBJ yang sedang tidak ada kegiatan, yaitu Yolanda. Tanpa banyak
basa-basi saya langsung mengajaknya dan menjelaskan konsep dari permainan ini
serta tujuannya. Kami segera menyiapkan peralatan ATK yang akan kami
pergunakan.
Kami segera
mencari tempat yang strategis agar tidak diketahui anggota yang lain. Ruang 512
adalah tempat yang kami pilih. Kami memulai dengan memperjelas konsep dan
berdiskusi kembali untuk teknisnya. Lalu kami membuat peta Kampus Bahasa dan
menentukan pos-pos yang akan menjadi alur dari permainan kami. Tidak lama
kemudian saya melihat Kartika. Saya pun mendiskusikan kembali tentang rencana
kami. Kartika menyambut gembira dan ikut mendukung permainan kami. Setelah
membuat jalur, kami mulai membuat tanda untuk masing-masing pos. Setelah
selesai dengan semua persiapan, kami mulai berpencar untuk menyebarkan
masing-masing tanda.
Yolanda bersama Hermi S (saya) |
Kami kembali
berkumpul di sekretariat. Pada awalnya kami telah memilih siapa saja yang akan
menjadi target peserta kami. Namun, karena di sekretariat hanya ada Yuli dan
Dwi Oktaviani saja. Kami segera menawarkan permainan ini kepada mereka.
Walaupun ada Kak Ali yang penasaran dengan tingkah laku kami, kami tidak memperdulikan.
Kami lekas membuat perjanjian kepada Yuli dan Dwi. Setelah mereka mengucapkan
janji di dalam hati, mereka memilih jalur yang akan mereka lalui.
Dwi Oktaviani (Agt. Kestari) |
Yuliati (Agt. KPPM) |
Mula-mula
Dwi tidak mengerti dengan tanda yang pertama dan terus mengeluh tidak tahu
tempatnya dimana. Dengan kemurahan hatinya, Kartika memberikan motivasi kepada
Dwi. Kak Ali yang tetap penasaran tapi kami tidak hiraukan akhirnya mulai
mempengaruhi Yuli dan Dwi agar tidak melanjutkan permainan. Setelah menunggu 20
menit lamanya, datanglah Devi, saya segera menawari permainan yang sama.
Setelah dia menyepakati dan mengikuti teknis yang kami berikan. Devi memulai
permainan, setelah mendapatkan tanda yang pertama dan menuju tanda yang kedua,
dia mendapatkan kendala. Karena tempat tanda sedang dipakai untuk kegiatan
perkuliahan. Azhari yang berada di sekretariat juga ikut tertarik dengan
permainan ini. Saya pun menawarinya. Dia dapat mengikuti permainan dengan baik,
namun sempat kecewa dengan tugas terakhir. Tapi, semua peserta sudah berjanji
untuk mengikuti permainan dengan baik.
Devi Frisdawati T (Agt. Humas) |
Azhari (Mahasiswa PBSID 2011) |
Akhirnya
semua peserta yang berjumlah empat orang telah menyelesaikan permainan dengan
baik. Tugas terakhir mereka akan dikumpul pada hari Selasa, 21 Maret pukul
16.00 Wita di Kotak Saran Himabastra Indonesia. Saya pun puas dengan ide saya
hari ini. Semoga semua anggota Himabastra Indonesia dapat terlatih dengan baik
untuk menulis. Menulis juga perlu proses. Kita bisa karena terbiasa. Semoga
bermanfaat. Amien.(Hermi S)
Catatan :
Untuk peserta yang telah
mengikuti permainan ini, saya akan menepati janji saya. Lalu, untuk peserta
yang lain, tunggu permainan kami selanjutnya. Sampai jumpa besok. Semangat
Menulis!
Senin, 20
Maret 2012
akhirx setelah sekian lama berkutat dlm kegiatan kampus akhirx da waktu kosong yg bs digunakan u/ mencari blog himabastra..
BalasHapuskeren2..